Judul : Sholawat Syaikh Abdul Ghoni An-Nabulsi Rh
link : Sholawat Syaikh Abdul Ghoni An-Nabulsi Rh
Sholawat Syaikh Abdul Ghoni An-Nabulsi Rh
Asy-Syaikh Abdul Ghani An-Nabulsi yang bernama lengkap Abdul Ghani ibn Ismail an-Nabulsi adalah seorang penyair dan penulis prosa mistis asal Syria. Dia lahir di Damaskus tanggal 19 Maret tahun 1641 dan meninggal pada 5 Maret 1731.
Ayah An-Nabulsi bernama Ismail Abdul Ghani adalah seorang ahli hukum dan slah satu kontributor dalam sastra Arab.Namun, kenyataanya dia sudah menjadi yatim piatu sejak masih kecil. Dia sempat bergabung dengan golongan Qodiriyah wa Naqsyabandiyah (keduanya didirikan oleh syekh besar Masjid Al-Haram di Makkah bernama Syaikh Ahmad Khatib Ibn Abdul Ghaffar al-Sambasi al-Jawi yang berasaal dari Indonesia). Selain itu, dia juga pernah mengasingkan diri di rumahnya selama tujuh untuk mempelajari hal mistik mengenai pengalaman keilahian. Dia juga sempat melakukan perjalanan ke beberapa negara Islam seperti ke Istanbul pada tahun 1664, Lebanon tahun 1688,Yerusalem dan Palestina pada tahun 1689,Mesir serta Arab Saudi pada 1693, danTripoli tahun 1700.
Shalawat ini merupakan shalawat milik Syaikh Abdul Ghani An-Nablusi Radhiyallahu 'Anhu yang merupakan seorang alim dan tokoh besar yang pernah hidup di Syiria, dan seorang wali besar, serta guru yang memiliki samudera ilmu makrifat yang mumpuni. Berikut ini shalawatnya:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَتَكَ الْقَدِيمَةَ الأَزَلِيَّةَ. الدَّائِمَةَ الْبَاقِيَةَ الأَبَدِيَّةِ. الَّتِي صَلَّيْتَهَا فِي حَضْرَةِ عِلْمِكَ الْقَدِيمِ. الَّذِي أَنْزَلْتَهُ بِمَلاَئِكَتِكَ فِي حَضْرَةِ كَلاَمِكَ الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ. فَقُلْتَ بِاللِّسَانِ الْمُحَمَّدِيِّ الرَّحِيمِ. إِنَّ الله وَمَلاَئِكَتُهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ وَخَاطَبْتَنَا بِهَا مَعَ السََّلاَمِ. تَتْمِيماً لِلإِكْرَامِ مِنْكَ لَنَا وَالإِنْعَامِ. فَقُلْتَ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً. فَقُلْتُ امْتِثَالاً لأَِمْرِكَ. وَرَغْبَةً فِيمَا عِنْدَكَ مِنْ أَجْرِكَ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ. صَلاَةً دَائِمَةً بَاقِيَةً إِلَى يَوْمِ الدِّينِ. حَتَّى نَجِدَهَا وِقَايَةً لَنَا مِنْ نَارِ الْجَحِيمِ. وَمُوَصِّلَةً لأَوَّلِنَا وَآخِرِنَا مَعْشَرَ الْمُؤْمِنِينَ إِلَى دَارِ النَّعِيمِ وَرُؤْيَةِ وَجْهِكَ الْكَرِيمِ يَا عَظِيمُ
Allaahumma shalli 'alaa sayyidina Muhammadin shalaataka al-Qadiimah al-Azaliyyah Ad-Daaimah Al-Baaqiyah Al-Abadiyyah Allatii shallaitahaa fi hadhrati 'ilmikal qadiim. Alladzii anzaltahu bimalaaikatika fii hadhrati kalaamikal quraanil 'adzim. Faqulta billisaanil muhammadiyyir rahiim. innallaaha wa malaaikatahu yushalluna 'alan nabi wa khaathabtanaa bihaa ma'as salaami. tatmiiman lil ikraami minka lanaa wal in'aam. faqulta yaa ayyuhalladiina aamanuu shalluu 'alaihi wa sallimu tasliima. Faqulta imtitsalan liamrik. wa raghbatan fiimaa 'indaka min ajrik. allaahumma shalli wa sallim 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa aalihi wa ashhaabihi ajma'iin. shalaatan daaimatan baaqiyatan ilaa yaumiddiin. hattaa najidahaa wiqaayatan lanaa min naaril jahiim. wa muwashshilatan li awwalinaa wa aakhirinaa ma'syaral mu'miniina ilaa daarin na'iim wa ru'yati wajhikal kariimi yaa 'adziim.
Artinya:
"Ya Allah, bershalawatlah dengan shalawatmu yang azali pada penghulu kami kanjeng nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Dengan shalawat yang senantisa kekal dan abadi sebagaimana yang telah kau lakukan pada pelataran ilmuMu yang dahulu. Dialah nabi yang telah Engkau turuni pada firmanMu al-Quran yang agung melalui malaikatMu. maka Engkau berfirman dengan liah Muhammad yang begitu kasih, "Sesungguhnya Allah dan malaikatNya senantiasa bershalawat kepada nabi", dan Kau perintahkan kepada kami juga untuk membacakan salam penghormatan sebagai pelengkap penghormatan dan karunia dariMu kepada kami, lalu Engkau berfirman, "Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah untuknya dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." Maka aku membaca dengan mengikuti perintahMu karena berharap pahala dari sisiMu, "Ya Allah, bershalawatlah dan bersalamlah kepada Sayyidina Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan kepada keluarga beliau serta para sahabat beliau seluruhnya dengan shalawat yang langgeng dan abadi hingga hari pembalasan, sehingga kami mendapatinya sebagai pelindung bagi kami dari api neraka jahim, dan juga sebagai penghubung bagi orang-oang yang terdahulu dari kami dan yang belakangan dari kami, saudara seiman hingga mendapatkan rumah kenikmatan (surga) dan memandang wajahMu yang Mulia, Wahai Dzat Yang Maha Agung."
Penjelasan
هذه الصلاة الشريفة لسيدنا ومولانا بحر المعارف الإلهية وحبر الديار الشامية الولي الكبير والمحقق التحرير الأستاذ الأعظم والملاذ الأفحم الشيخ عبد الغني النابلسي رضي الله عنه ونفعنا ببكراته
Artinya:
"Shalawat Asy-Syarifah ini merupakan shalawat milik junjungan kami Sayyidina wa Maulana Bahrul Ma'arif Al-Ilahiyyah wa habrudiyar Asy-Syamiyah Al-Wali Al-Kabir Al-Muhaqqiq At-Tahrir Al-Ustadz Al-A'dzam sandaran yang membanggakan, Asy-Syaikh Abdul Ghani An-Naablusi radhiyallahu 'anhu."
ختم بها شرحه على صلاة الشيخ الأكبر سيدي محيي الدين ابن العربي المتقدم ذكرها وهي السابعة والثلاثون من هذه الصلوات قال في آخر الشرح المذكور ما نصه ولنا صلاة لطيفة شريفة. كان الله فتح بها علينا في حالة ربانية منيفة. لا بأس بذكرها هنا إلحاقاً بشرح صلوات شيخنا الكامل المحقق الوارث المحمدي محيي الدين ابن العربي أنار الله تعالى قلوبنا بأسرار علومه. وأنوار تجلياته الإلهية في آثار فهومه. لعل نفحات القبول. تهب علينا فتعطرنا بطيب الوصول. وهي قولنا وذكرها
Artinya:
"Shalawat ini menjadi penutup atas kitab syarah-nya terhdap shalawat asy-Syaikh Al-Kabir Sayyidi Muhyiddin Ibnul Arabi terdahulu, yaitu shalawat nomer 37. Di akhir kitab syarah tersebut beliau menyatakan, "Dan kami memiliki satu shalawat yang mengandung rahasia yang penuh keagungan. Allah telah membukakan bagi kami lantaran shalawat tersebut dalam suasana spiritual rabbaniyah yang mempesona. Ada baiknya saya tuliskan shalawat tersebut di sini untuk diikutken dengan syarah shalawat dari guru kami al-Kamil al-Muhaqqiq al-Waarits al-Muhammadi Muhyiddin Ibnul Arabi, semoga Allah menyinari hati kami dengan asrar dan samudera ilmunya dan cahaya-cahaya penampakan ketuhanan pada jejak pemahamannya. Semoga hembusan angin pengabulan membelai kita dan tercurah kepada kami dengan curahan keanggunan wushul. Kemudian beliau menyebutkan shalawat di atas.
Wallohul Waliyyut Taufiq Ila Sabilul Huda
Demikianlah Artikel Sholawat Syaikh Abdul Ghoni An-Nabulsi Rh
Sekianlah artikel Sholawat Syaikh Abdul Ghoni An-Nabulsi Rh kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Sholawat Syaikh Abdul Ghoni An-Nabulsi Rh dengan alamat link https://manfaatobatini.blogspot.com/2017/03/sholawat-syaikh-abdul-ghoni-nabulsi-rh.html